Monday, September 22, 2014

Dania Gadis Bandara by Nurhayati Pujiastuti

Judul: Dania Gadis Bandara
Penulis: Nurhayati Pujiastuti
Penyunting bahasa: Mastris Radyamas
Setting: Puji Lestari
Penerbit: Lintang
Jumlah halaman: 125
Cetakan pertama: November 2013


"Jadi, naik pesawat itu bayarnya mahal, Yah?" tanya Dania setelah membaca majalah yang tadi diberikan Ayah padanya.
Ayah mengangguk. "Tapi kalau kamu berdoa terus, nanti kita bisa beli karcis yang mahal itu."

Dania sangat ingin naik pesawat terbang. Seolah cita-citanya masa itu hanyalah naik pesawat. Untuk itu, Ayah Dania menerima tawaran Pak Johan menemaninya melaut. Lumayan, bisa ditabung untuk meluluskan keinginan Dania. Namun, sejak kepergiannya melaut, Ayah Dania tak kunjung pulang. Tak ada kabarnya, sedangkan Pak Johan dikabarkan meninggal. Apa iya Ayah Dania juga meninggal dimakan ikan paus seperti kata teman-temannya?


Sambil terus menunggu kepulangan Ayah Dania, dia dititipkan di rumah Bi Nina di kampung karena Ibu takut Dania hilang sewaktu ditinggal Ibu bekerja. Di kampung, Dania berkenalan dengan Bang Oyan, anak Bi Nina yang nakal. Selain itu, di sekolah dia juga berkenalan dengan Birin, Toro, dan Laras. Bersama teman-teman barunya inilah Dania merasakan pengalaman pertama melihat pesawat terbang dari dekat, meskipun hanya pesawat yang kecil. Berhasilkah Dania menggapai cita-citanya untuk naik pesawat? Bagaimana nasib Ayah Dania sebenarnya? Baca kelanjutan ceritanya dalam Dania Gadis Bandara.

Bagi saya, buku ini sangat cocok dibaca oleh anak-anak. Selain karena ceritanya ringan, di dalamnya juga disematkan sebuah pesan agar kita tidak pernah berputus asa atas rahmat Allah, agar kita senantiasa berdoa pada-Nya. Pesan singkat ini disampaikan dengan baik oleh penulis tanpa terkesan menggurui anak-anak yang membacanya.

Dania, tokoh utamanya diperkenalkan sebagai sosok yang kuat, meskipun terkadang kemauannya yang kuat itu bisa jadi diartikan "bandel" oleh orang dewasa, padahal aslinya tidak begitu. Kejadian-kejadian di dalam ceritanya tidak terkesan mengada-ada, terasa begitu dekat dengan dunia anak-anak. Anak-anak yang main di empang, menerobos pagar, memanjat pohon, dan sebagainya.

Sebagai orang dewasa, membaca buku ini pun bisa membuat saya terhibur. Tersenyum-senyum karena kegigihan yang diperlihatkan Dania untuk bisa naik pesawat. Akhir kata saya merekomendasikan agar buku yang satu ini dijadikan salah satu koleksi lemari buku pembaca sekalian. ^^


My Rate:

 

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...