Judul : Ayahku (Bukan) Pembohong
Penulis : Tere Liye
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Cetakan ke-16 : September 2016
Jumlah halaman : 304 halaman
Dam berhenti memercayai cerita-cerita ayahnya sejak berusia dua puluh. Ketika sang ayah menceritakan kisah-kisah itu pada Zas dan Qon, Dam pun teringat masa kecilnya. Masa-masa yang diisi dengan dongeng-dongeng dan cerita hebat petualangan ayahnya semasa muda. Cerita yang selalu bisa membesarkan hati Dam kecil.
Cerita-cerita ini dibungkus dengan embel-embel "Rahasia Besar Ayah", sebuah nama yang selalu bisa membangkitkan rasa penasaran dan antusiasme Dam. Mulai dari kisah Suku Penguasa Angin yang bersabar atas penganiayaan orang lain; Apel Emas Lembah Bukhara yang bisa melapangkan hati yang sempit dan menjernihkan pikiran yang kotor; si Raja Tidur yang menguasai ilmu kedokteran dan hukum; dan tentu saja kisah pamungkas tentang Sang Kapten, idola Dam, yang ternyata sahabat baik ayahnya.
Ayah Dam adalah orang yang jujur. Bahkan menurut orang-orang di sekelilingnya, semua yang keluar dari mulut sang ayah adalah kebenaran. Oleh karenanya, Dam percaya semua cerita Sang Ayah. Cerita-cerita tersebut sedikit banyak mempengaruhi cara bersikap Dam, menjadi inspirasi tersendiri untuknya. Hingga suatu ketika Dam bersekolah di Akademi Gajah dan menemukan sebuah buku usang yang berjudul Apel Emas Lembah Bukhara. Apakah cerita-cerita Ayah Dam selama ini hanya dongeng belaka? Cerita bohongan? Tapi, bukankah Ayah Dam terkenal akan kejujurannya?
"Tidak mungkin. Kata bapakku, ayah kau tidak pernah berbohong. Ayah kau terlalu jujur." (halaman 94)
"Persahabatan Ayah dengan si Raja Tidur itu nyata, Dam. Senyata kita yang saat ini duduk berdua membicarakannya." (halaman 187)
***
Sudah berapa banyak novel tentang hubungan Ayah-Anak yang teman-teman baca? Saya, baru satu ini, kalau tidak salah ingat. Karya Tere-Liye yang satu ini berhasil membuat mata saya berkaca-kaca. Terima kasih lho. Perlu diketahui, saya bukan penyuka novel yang kisahnya bikin haru, menitikkan air mata pembaca. Selama ini saya selalu menghindari novel-novel seperti ini. :p