Penulis: Dan Gutman
Ilustrator: Jim Paillot
Penerbit: HarperTrophy
Jumlah halaman: 96
*Beli boxset buku 1-4 di opentrolley.co.id*
Ketika pelajaran sedang berlangsung di kelas AJ, tiba-tiba ada seorang pria berkostum tentara masuk ke kelas. Dia masuk dan berkata, "To be prepared for war is the best way to keep the peace." Setelahnya pria misterius keluar dari kelas dan Miss Daisy mengajak murid-murid untuk mengikutinya menuju perpustakaan.
Miss Daisy mengumumkan bahwa petugas perpustakaan mereka bernama Mrs. Roopy. Sesampainya di perpustakaan, semua dikejutkan dengan adanya pohon raksasa. WOW! Sayangnya, Mrs. Roopy, sang petugas perpustakaan tidak ada di sana. Yang ada malah pria berkostum tentara tadi dengan wig putihnya dan menyandang sebilah pedang.
"Are you Mrs. Roopy?" I asked
"Certainly not," the army guy said. "My name is George Washington. I am the first president of the United States and father of our country." (hal. 13)
Di jam makan siang terjadi perdebatan antara anak-anak, antara percaya atau tidak yang tadi itu George Washington. Untuk mencari tahu, AJ bertanya kepada Miss Daisy, jawabannya adalah Mrs. Roopy memang sedang tidak masuk karena sakit, dan pria tadi benar-benar George Washington. Di jam kunjungan perpustakaan berikutnya, sudah tidak ada George Washington. Yang ada hanyalah seorang wanita biasa yang terlihat seperti wanita pada umumnya, Mrs. Roopy. Anak-anak terus mengintrogasinya perihal penyamarannya sebagai George Washington. Namun, Mrs. Roopy selalu mengelak, dan ini membuat anak-anak tidak yakin mana yang benar.
Setelah perdebatan yang cukup panjang, mereka berkeliling perpustakaan, tapi AJ dan beberapa murid tidak suka membaca. Ouch... Agar tetap bisa menarik minat murid-murid tersebut, Mrs. Roopy pun bernyanyi tentang Melvil Dewey. Bagi AJ, mendengarkan nyanyian lebih baik daripada membaca buku. Di sesi kunjungan berikutnya, muncul pria aneh berjenggot panjang yang turun dari pohon raksasa di perpustakaan, siapa lagi dia? Baca kelanjutan ceritanya dalam Mrs. Roopy is Loopy!
"Do you still think books are boring, AJ?" she asked me.
"Yes," I said. (hal. 42)
Yay, buku ketiga serial My Weird School. Di buku ini inti ceritanya adalah tentang bagaimana seorang petugas perpustakaan menarik minat baca murid-murid. Dia sering berperan dan berkostum sebagai tokoh-tokoh yang ceritanya nanti akan disampaikan ke murid-murid yang berkunjung ke sana. Yang saya heran, kenapa harus menyembunyikan identitasnya ya? Apa agar anak-anak tetap tertarik mendengar kisahnya? Hmm..
Kalau di sini ada perpustakaan yang seperti milik sekolah AJ, pasti menyenangkan. Di dalamnya ada rumah pohon lho. Terus, di buku ini juga dijelaskan kalau sekolahnya AJ memiliki jam kunjungan perpustakaan sendiri. Selama saya sekolah, mengunjungi perpustakaan itu berdasarkan keinginan muridnya, terserah mau ke perpustakaan atau tidak, sehingga perpustakaan jadi tempat yang kurang "hidup", kecuali untuk mengerjakan tugas sekolah. :P Kisah tentang perpustakaannya bagi saya benar-benar menginspirasi. Buku ini sangat cocok dibaca bagi para pustakawan, terutama mereka yang bertugas di sekolah dasar, sehingga anak-anak Indonesia bisa lebih tertarik pada buku-buku dan perpustakaan.
My Rate:
No comments:
Post a Comment