Monday, November 04, 2013

Forgotten by Cat Patrick

Judul: Forgotten
Penulis: Cat Patrick
Penerjemah: Berliani M. Nugrahani
Penyunting: Rina Wulandari
Penerbit: Mizan Fantasi
Jumlah halaman: 336
Cetakan ke-1: Oktober 2012
*Lupa beli dimana*


Novel ini sudah lama saya baca, tapi entah kenapa belakangan mood mereview sedang turun.

Cerita bermula dari London Lane yang ponselnya mati. Ponsel yang sangat membantunya mengingat hal-hal kecil yang bisa jadi penting. Eng, ya perlu diketahui, London ini memiliki keistimewaan bahwa dia tidak bisa mengingat apa yang terjadi kemarin, apalagi kemarinnya lagi, dan kemarin-kemarinnya lagi. Otaknya seolah ter-restart sendiri keesokan harinya. Dan ini terjadi setiap pukul 04.33. Jadi, London harus selalu menulis catatan setiap malam, apa yang terjadi hari itu, dan apa yang harus dia lakukan esok hari. Catatan ini yang membantunya menjalani kesehariannya agar terlihat lebih normal. Ah ya, meskipun tidak bisa mengingat apa yang terjadi di hari-hari kemarin, tapi London bisa mengetahui apa yang terjadi di masa depan, begitulah dia mengingat orang-orang di sekelilingnya.


Di hari yang tidak menyenangkan itu--ponsel mati, lupa membawa pakaian olahraga--seorang cowok menghampiri London, namanya Luke, Luke Henry. London merasa familiar dengan Luke, tapi dia tidak mengingatnya. Tidak, sebelum nama Luke muncul di catatan-catatan London dan menghiasi hari-harinya dengan cara yang menyenangkan. Luke sangat suka menggambar.

Aku dan Luke memandang langit musim dingin yang dipenuhi bintang melalui jendela di atap mobil. Gigiku mulai bergemelutuk dan tubuhku gemetar, tapi bukan akibat dinginnya udara. Luke merapatkan diri kepadaku dan menggenggam tanganku di bawah selimut. (h. 108)

Setelah bertemu dengan Luke, London kerap mendapat penglihatan yang meresahkannya, tentang upacara pemakaman, kuburan, ibunya yang menangis. Ada neneknya di sana dan seorang penjaga kuburan. Tapi London masih belum tahu penglihatan macam apa itu dan siapakah yang dikubur di sana. Apakah itu upacara pemakanan ayahnya? Masalah bukan hanya tentang penglihatan itu, London juga punya masalah yang harus diselesaikan dengan Jamie, si cewek populer yang juga adalah sahabatnya. Jamie memiliki hubungan dekat dengan seorang guru muda yang sudah beristri. Karena London sudah tahu apa yang akan terjadi dengan hubungan mereka, dia pun merasa berkewajiban menghindarkan sahabatnya itu dari malapetaka.

"Serius, London, dengarkan aku," kata Jamie, menegakkan badan di ranjang, "silakan menangani urusanmu sesukamu, tapi simpanlah ingatanmu sendiri. Aneh rasanya mengetahui bahwa kau mengetahui apa yang akan terjadi padaku. Aku bukan jenis orang yang suka mendatangi pembaca garis tangan. Aku suka kejutan. Biarkanlah aku menjalani hidupku... (h. 65-66)

Mampukah London mengubah masa depan orang-orang yang disayanginya? Bagaimana hubungan London dengan Luke selanjutnya? Penglihatan apakah yang selama ini meresahkannya? Simak kelanjutannya dalam Forgotten.

***

Awalnya, saya tertarik membaca novel ini karena saya menganggap novel ini cukup unik. Menggabungkan kemampuan bisa melihat masa depan dengan kelemahan melupakan masa lalunya. Apalagi yang unik dari novel ini? Hmm, menurut saya karena si tokoh rutin membuat catatan kegiatan sehari-harinya dan itu ditampilkan di novel. Selebihnya, saya tidak menemukan hal yang istimewa.

Saya berharap lebih tentang kisah London-keluarganya-Luke. Detil di novel ini pun menurut saya masih kurang. Mungkin karena idenya yang di luar kebiasaan ya, jadi agak sulit menciptakan detil-detilnya. Jadi, waktu saya baca, tidak jarang muncul beberapa pertanyaan di kepala saya. Untuk "menerima" keunikan jalan ceritanya, saya harus berdamai dengan membuat asumsi-asumsi sendiri. Hehehehe..

Berikutnya, penulis menggunakan sudut pandang orang pertama, tapi sayangnya saya tidak mampu menangkap "feel"-nya ketika London panik di halaman 114-117. Jadi........

My Rate:

 


8 comments:

  1. yup setuju banget kak, detilnya masih kurang banget jadi beberapa bagian masih agak membingungkan.. trus kemunculan cerita tentang adeknya yg udah meninggal itu kesannya tiba2 bgt, ga diceritain dari awal..
    3 stars itu pas banget kak ^^

    ReplyDelete
  2. Padahal pengen baca, tapi ngga jadi deh kalo gitu :P Lagi pula aku kurang suka sama covernya.

    ReplyDelete
  3. covernya seram, entah mengapa berasa mistik #abaikan

    ReplyDelete
  4. Mau inii, tapi kemaren di IBF masih mahal.. XD

    ReplyDelete

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...