Judul: Liesl & Po
Penulis: Lauren Oliver
Penerjemah: Prisca Primasari
Penyunting: Esti A. Budhihabsari
Proofreader: Yunni Y. M.
Penerbit: Mizan
Jumlah halaman: 320
Cetakan I: April 2013
Harga: Rp 34.000
*Beli di parcelbuku.net*
Kisah tentang berkawan dengan hantu kerap melahirkan komentar menyeramkan atau abnormal dari mulut orang-orang yang mendengarkannya. Tapi siapa sangka hantu ciptaan Lauren Oliver ini begitu bersahabat dan tidak menyeramkan sama sekali. Liesl pun tidak berkeberatan berteman dengan mereka yang menyebut dirinya berasal dari Dunia Lain. Pertemuan Liesl dan Po, serta si anjing-kucing Bundle terjadi pada malam ketiga setelah ayahnya meninggal.
Dunia Lain adalah tempat yang sibuk--sesibuk, atau malah lebih sibuk daripada Dunia Nyata. Dua dunia tersebut bergerak secara paralel, layaknya dua cermin yang berdiri berhadapan. (h. 16)
Liesl meminta Po menemui ayahnya yang kemungkinan sedang berada di Dunia Lain. Tanpa sengaja, Po pun menemuinya. Ayah Liesl mengatakan bahwa tempatnya bukan "di sana", tapi di dekat pohon willow, sama dengan tempat peristirahatan istri pertamanya. Liesl pun berencana membawa abu ayahnya ke sana. Sayangnya, pintu kamar lotengnya terkunci dan baru dibuka ketika pembantu mengantar makanan ke loteng. Liesl dan Po pun menyusun strategi. Berkat bantuan Po, Liesl berhasil kabur membawa kotak yang dikiranya berisi abu Henry Morbower, ayahnya.
Di luar sana, seorang anak lelaki bernama Will ketakutan karena ternyata kotak sihirnya tertukar dengan kotak yang berisi abu. Dia bersembunyi lalu kabur dari sang alkemis--majikannya--dan Lady Premiere, pelanggan majikannya yang minta dibuatkan sihir agar selalu awet muda. Sang Alkemis dan Lady Premiere mencari tahu keberadaan kotak sihir tersebut ke toko Mr. Gray. Ternyata kotaknya tertukar dengan abu Henry Morbower yang sudah dibawa ke rumah keluarganya. Kemudian Sang Alkemis dan Lady Premiere pun menyusul ke sana. Sayangnya kotak tersebut telah dibawa oleh Liesl, kotak yang dikira si gadis kecil sebagai abu ayahnya. Simak kelanjutan kisah Liesl, Po, dan Will dalam literatur anak ini, Liesl & Po.
Gadis itu dan teman hantunya meneruskan perjalanan, melangkah menuju pusat kota, berdebat, sementara Bundle meluncur, menggelincir, dan melayang di sebelah mereka. (h. 117)
***
Literatur anak ini berkisah tentang petualangan seorang gadis kecil, bersama kawannya dari Dunia Lain, ditambah seorang anak laki-laki yang ia temui di sebuah pedati. Ternyata anak lelaki itu sebelumnya suka mengamati Liesl dari kejauhan ketika dia masih berada di loteng.
Dari segi isi cerita, tidak ada yang terlalu istimewa dari buku ini. Malah ada dua adegan yang menurut saya aneh dan tidak terlalu masuk akal. Pertama, dikisahkan bahwa polisi yang ada di kereta dan wanita yang melaporkan Liesl naik kereta tanpa tiket ikut mengejar Liesl dan teman-temannya sampai Pondok Merah, rumah lama keluarga Morbower. Aneh aja, ada polisi kereta yang mau susah payah sampai segitunya (Pondok Merah jauh dari stasiun lho) dan tidak mendelegasikan ke kepolisian setempat, misalnya. Kedua, saya tidak mengerti bagaimana cara polisi, wanita pelapor, dan Mo--penjaga kediaman Lady Premier--bisa menyusul Liesl dkk ke Pondok Merah. Tidak diceritakan secara detail di sini, hanya diceritakan mereka bertemu anak suruhan Mrs. Snout--pemilik hotel tempat Liesl dkk tadinya berencana untuk menginap--dan dia mengatakan bahwa Liesl dkk pergi ke Pondok Merah. Selesai. Ada puzzle yang kurang lengkap kesannya. Kemudian, konflik dalam buku anak ini didesain ringan, sesuai target pembacanya. Oh iya, saya suka perpaduan suara anjing dan kucingnya Bundle diplesetkan menjadi "greong". Hihihi.
Secara fisik, saya suka buku ini, sampul mukanya, ilustrasi gambarnya, termasuk jenis dan ukuran hurufnya. Nilai plusnya adalah ilustrasi gambarnya menambah kesan bahwa ini adalah buku anak-anak. Sayangnya, jenis rambut Will dan Po sama, memunculkan kesan Po lebih mirip bayangan Will yang bisa berpindadh-pindah. :D
Nah, saya merekomendasikan buku ini untuk para pecinta literatur anak. Ilustrasi di dalamnya akan memudahkanmu berimajinasi tentang tokoh-tokoh dalam cerita. =)
My Rate:
liat cover buku ini bbrp kali, kayaknya ceritanya seru nih :D
ReplyDeletebesok-besok klo liat, dibawa pulang aja kak~
DeleteCuma 3 bintang aja ya, Nis? :O
ReplyDeleteTapi aku masih penasaran sih sama buku ini. Minggu ini mau dibaca ah buku pinjeman dari Nisa XD
I expected more, sih.. XD
DeleteSusah ya, baca buku tanpa berekspekasi sebelumnya..
beli-ngga, beki-ngga, beli-ngga
ReplyDeleteyah daunnya habis
pinjem-ngga-pinjem-ngga-pinjem...
Deletenoh disuruh minjem mb lin. XP
Wah ada ilustrasi jg didalamnya ya... jd kepengen baca ... klo nuku ada ilustrasi gt aku suka menarik jdnya ^^
ReplyDeleteIya kak, jadi gampang kan berimajinasinya.. :P
DeleteAku udah punya buku ini pas bulan Juni, eh tapi blm dibaca sampe skrg >.< *kebiasaan penimbun*
ReplyDeleteEh tapi aku agak kecewa lho liat ratingnya cuma 3 bintang..
I expected more...ditambah ada adegan gak masuk akalnya..
Deleteini termasuk salah satu buku yang dipengen, tapi belum dibeli2, ahahahaha :D ada lanjutannya kah atau satu buku selesai?
ReplyDeleteDia stand alone kok mb indah
DeleteGara-gara Delirium, jadi suka sama gayanya Lauren Oliver. Di buku ini gaya tuturnya beda jauh sama Delirium gak, ya?
ReplyDeleteKlo delirium kan lebih banyak detailnya, klo di sini gak banyak. Nuansanya kerasa beda sih, klo baca delirium kerasa banget bacaan YA, klo baca liesl & Po keras banget baca buku anak2..
Delete