Penulis: Maurissa Guibord
Penerjemah: Anggun Prameswari
Penyunting: Fenty Nadia
Penerbit: Atria
Jumlah halaman: 370
Cetakan ke-1, Agustus 2012
Harga: Rp 42.500,-
*Beli di bukukita.com*
Istilah benang-benang kehidupan adalah sebuah kiasan bagai kita, di dunia nyata. Tapi tidak di novel ini. Kehidupan tokoh-tokohnyanya, bahkan setiap manusia, terajut dalam sebuah Wyrd yang tersusun dari berbagai warna benang kehidupan milik manusia. Norn bersaudari, tiga wanita yang bertugas menentukan komposisi benang-benang tersebut, kapan mulai memasukkan benang baru, kapan benang lain terputus. Merekalah penentu kehidupan.
Tessa Brody dan ayahnya, Jackson Brody memenangkan lelang atas sebuah buku tua dan permadani yang bergambar unicorn dengan harga yang cukup mahal, menurut Jack. Ketika Tessa menyapu permadani itu dengan jarinya, tiba-tiba semuanya menjadi gelap dan dia mendengar suara yang aneh. Tessa mual. Tapi dia menyembunyikan apa yang dialaminya barusan dari Jackson Brody.
Ternyata buku tua dan permadani itu adalah milik Lila Gerome, seorang wanita yang selalu muda dan cantik. Lila pun memerintahkan anak buahnya untuk mengambil kedua barang kesayangannya, apapun yang terjadi.
Tessa benar-benar penasaran dengan permadani yang kini ia gantung di kamarnya. Unicorn itu terlihat begitu nyata. Dan ketika dia menyentuhnya, kegelapan kembali menyelimuti. Tessa kembali ke masa lalunya, seperti mimpi -bagi Tessa. Hal ini menyebabkan pintalan Wyrd berubah. Berkali-kali kejadian ini berulang, Tessa seperti bermimpi kembali ke masa lalunya. Dan Wyrd terus mengalami gangguan.
Suatu hari, Tessa menemukan sehelai benang perak menggantung. Dia memutuskan untuk menarik benang tersebut, tetapi benangnya justru semakin menguntai. Lalu Tessa terlempar, dan taraaaa..sesosok pemuda muncul di kamarnya. Siapakah pemuda ini? Dapatkah Lila Gerome mengambil kembali barang-barang kesayangannya? Baca kisah selanjutnya dalam novel ini. :)
***
Ketika membacanya, saya sempat membayangkan kalau cerita ini seperti semacam dongeng versi modern, hehe. Ini dikarenakan di dalamnya ada tokoh nenek sihir yang menginginkan hidup abadi, selalu muda dan cantik. Ada juga tokoh yang dikisahkan seperti puteri dan pangerannya, walaupun mereka tidak memiliki jabatan itu. Yang berbeda adalah, dalam dongeng-dongeng, biasanya sang pangeran yang harus berusaha menyelamatkan sang puteri, tapi di novel ini yang terjadi adalah kebalikannya.
Karena berkali-kali Tessa mengalami "mimpi" tentang masa lalunya, pembaca diajak untuk ikut mundur sejenak dan lalu kembali lagi ke masa sekarang. Begitulah alur yang terjadi dalam novel ini, campuran antara maju dengan mundur. Hanya saja pemisahan cerita masa sekarang dan flashback-nya kurang rapih. Begitu pula dengan pemisahan setting cerita. Selain itu, masih terdapat beberapa kesalahan pengetikan dalam novel ini. Tidak banyak sih, jadi masih bisa dimaafkan.
Konflik yang penulis sajikan tidak terlalu rumit. Cocok untuk dijadikan cemilan di saat ingin membaca buku yang ringan.
My Rate
seru kayaknya dan nggak terlalu berat :)
ReplyDeleteringan kok mbak, ringaaaan..
Deletedilihat dari cover dan sinopsis aku kira ini novel berat, hm i think i was wrong._. jadi penasaran, temenku ada yg bilang sih buku ini emang bagus...
ReplyDeleteCoba dibaca deh kak.. ;)
DeleteBagus ini novel, aku suka
ReplyDelete