Sunday, November 09, 2014

The Chocolate Chance by Yoana Dianika

Judul: The Chocolate Chance
Penulis: Yoana Dianika
Penyunting: Nunung Wiyati
Perancang sampul: Satrio d'Labusiam
Pemeriksa aksara: Pritameani
Penerbit: Bentang Pustaka
Jumlah halaman: 356
Cetakan pertama: Maret 2013











Menurutku, waktu adalah hal yang paling kejam yang bisa mengombang-ambingkan seseorang. Detik ini kau bisa tertawa, tidak menutup kemungkinan bisa saja kau menangis beberapa menit kemudian karena pada dasarnya manusia itu hidup dalam ketidakpastian.

The Chocolate Chance bercerita tentang cinta segitiga antara Juno, Orvala, dan Aruna. Orvala Theobroma adalah seorang penggila coklat, sama seperti ayahnya. Untuk itulah nama belakangnya seperti nama ilmiah tanaman cokelat. Orvala adalah junior Juno di SMA. Setelah insiden "kue tumpah", hati Juno yang keras dan terkenal berwatak pemberontak menjadi luluh. Singkat cerita, mereka pun menjalin hubungan. Di masa lalu, Juno pernah salah memilih teman, akhirnya kini dia sering dikeroyok oleh sekelompok pemuda hingga babak belur.

Ayah pernah bilang kepadaku bahwa hidup itu seperti cokelat. Saat kutanya "mengapa" sambil mengerutkan kening karena bingung, beliau mengatakan bahwa di dalam sebuah minuman cokelat pasti ada rasa manis dan pahit yang menyatu. Namun, rasa yang menyatu itulah yang membuat ketagihan, yang membuat kita tidak bisa berhenti menyesap cokelat. Hidup juga seperti itu. Ada pahit-manis yang dilalui.

Suatu hari, Juno dikeroyok lagi oleh orang tak dikenal. Orvala pun menjenguk kekasihnya di rumah. Bersama Vala, Juno merasa bahagia, tenang, dan tidak merasa kesepian lagi. Saat itu, dia meminta Vala untuk tetap menemaninya hingga mereka ketiduran dan Vala lupa tidak memberi kabar ke rumah. Sementara itu, Ayah Vala ternyata sakit karena terjatuh saat bekerja. Kondisinya tidak semakin membaik dan akhirnya meninggal dunia. Namun, setelah kejadian menginapnya Orvala di rumah Juno, Juno tiba-tiba dikabarkan sudah pergi ke Jerman meninggalkan Vala dalam ketidakpastian tentang hubungan mereka dan duka meninggalnya sang Ayah.


Untuk membantu perekonomian keluarga, Vala lalu bekerja di salah satu hotel sebagai housekeeper. Di sinilah dia bertemu dengan Aruna, seseorang yang bermimpi memiliki bisnis kedai coklat yang sukses. Tak lama setelah ayahnya meninggal, sang ibu pun ikut dijemput oleh maut. Aruna selalu menemani Vala di saat-saat tersulitnya. Mereka pun berpacaran dan menjalankan bisnis coklat bersama.

Saat orang yang kamu sayangi menderita, kamu harus kuat. Kamu harus tetap menegakkan badan karena kamulah satu-satunya yang bisa menopangnya, menyemangatinya untuk terus berharap pada keajaiban.

Di saat hubungan Vala dan Aruna semakin serius, Juno tiba-tiba kembali ke Indonesia. Ternyata Juno adalah sepupu Aruna, jadi mau tidak mau Vala harus menerima Juno masuk lagi ke kehidupannya. Mampukah Vala mempertahankan hubungannya dengan Aruna? Atau akankah Vala mengalami CLBK dengan Juno? Baca kisah selengkapnya dalam The Chocolate Chance.

Ini pertama kalinya saya membaca karya Yoana Dianika dan saya cukup menyukai ceritanya, terlebih coklat cukup banyak diulas di dalamnya. Jika dibandingkan dengan seri love flavour yang sebelumnya saya baca, cita rasa makanannya lebih kental.

Sudut pandang yang digunakan campuran antara orang ketiga dan orang pertama (Vala). Selain itu, alur waktunya pun maju mundur. Ada waktu kembali ke masa lalu Vala dengan Juno, Vala dengan Aruna, dan masa kini. Meskipun menggunakan alur yang cukup unik, saya tidak mengalami hentakan yang berarti saat perpindahan alur tersebut karena sudah dipisahkan dalam masing-masing bab, begitu pula dengan POV-nya.

Cerita tentang cinta segitiga dan CLBK memang sudah jamak di dunia novel romans, tetapi bagi saya Yoana Dianika memberikan eksekusi yang baik di sini. Dua jempol! Selain itu, pembaca jangan kaget ya kalau saat membaca novel ini akan menemukan banyak kalimat yang quotable. Dari covernya saya suka-suka aja sih, hehe. Ada dua cover, yang di atas itu cover paling luar ditambah dengan cover yang menempel pada buku. Cover bagian dalamnya berupa gambar coklat batangan yang telah dirobek bungkus alumuniumnya.

Yang kurang bagi saya adalah chemistry Vala dengan keluarganya, terutama ayahnya yang menurunkan kecintaannya pada coklat kepada Vala. Sebagian besar hanya diceritakan momen-momen ketika orang tuanya berbicara tentang makna kehidupan pada Orvala. Overall, saya suka dengan tulisan Mbak Yoana Dianika yang ini dan sepertinya akan memburu bukunya yang lain. ^^


My Rate:



No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...