Friday, January 24, 2014

The Empress of Ice Cream by Anthony Capella

Judul: The Empress of Ice Cream - Semanis Es Krim
Penulis: Anthony Capella
Alih bahasa: Gita Yuliani
Editor: Tatyana Soebianto
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Jumlah halaman: 552
Cetakan I: Juni 2013
*Hadiah giveaway-nya Mbak Luna*


Awalnya Carlo Demirco hanya seorang pemagang biasa bagi pembuat es krim kerajaan di Italia. Sebagai seorang pemagang, tentu dia tidak berhak membuat inovasi apa pun dari es yang dibuatnya. Namun, pada malam harinya secara diam-diam dia selalu bereksperiman membekukan banyak bahan makanan. Suatu ketika, ia bertemu dengan Lucian Audiger, orang Prancis. Audiger lah yang mengajak Demirco pergi ke Prancis dan memulai hidup baru sebagai seorang confectioner Kerajaan Perancis.

Tidak ada yang memberitahuku apa yang tidak bisa kulakukan: bahkan dalam waktu singkat sudah jelas bahwa sesuatu yang baru adalah bagian penting dari layanan yang diberikan Audiger dan diriku. Setiap kali Raja mengadakan jamuan makanan atau piknik, satu meja disediakan untuk kami isi. (hal. 45)

Di istana, Carlo menjalin hubungan dengan seorang nyonya istana, Olympe de Soissons. Bukan hubungan yang didasarkan pada cinta, melainkan pemuas nafsu belaka. Di sana pula, dia bertemu dengan seorang dayang-dayang dari istri adik Louis XIV bernama Louise de Keroualle. Carlo pun jatuh cinta pada pandangan pertama. Namun, cintanya bertepuk sebelah tangan karena Lousie hanya boleh menikah dengan keturunan bangsawan.


Louise adalah dayang-dayang yang cerdas. Karenanya, sang nyonya, yang juga adik dari Raja Inggris, Charles II, seringkali meminta pendapatnya bahkan berbagi rahasia tentang urusan diplomatis Prancis-Inggris. Henrietta d'Angleterre, atau yang biasa dipanggil Madame, sudah lama sakit-sakitan dan belakangan ini dia sering memesan cordiale yang mampu menahan rasa sakitnya itu. Namun, suatu ketika, setelah meminum cordiale buatan Carlo seperti biasa, Madame meninggal.

Secara luas sudah diketahui bahwa Madame takut diracuni, dan bahwa dia dan suaminya sedang berselisih. Mereka yang mengetahui keterlibatannya dalam kegiatan diplomatik melawan Belanda bahkan lebih cenderung meyakini adanya tindakan kriminal. (hal. 121)

Sepeninggalan Madame, Louise dikirim ke Inggris untuk melancarkan aliansi Prancis-Inggris, mengingat dia adalah dayang-dayang dari konektor terbaik Prancis-Inggris. Begitu pula Carlo, dia juga dikirim ke Inggris agar kenikmatan esnya mampu menceriakan kembali suasana hati Raja Charles II dan memantapkan hati untuk membantu Prancis berperang melawan Belanda. Meskipun sama-sama dikirim ke Inggris, mereka tidak berangkat bersamaan, kecuali sampai Dieppe, begitulah strateginya. Louise akan tinggal di lingkungan kerajaan dan Carlo akan tinggal di tempat dia bisa membuat es. Berhasilkah strategi Prancis ini? Bagaimana nasib Louise dan Carlo di negara yang pada saat itu terkenal kebiadabannya di Eropa?

Yiha, buku Anthony Capella pertama yang saya baca. Meskipun keluarnya duluan Various Flavours of Coffee, saya memilih untuk menyelesaikan novel ini karena jumlah halamannya yang lebih sedikit. =P Novel ini diceritakan dari sudut pandang Carlo dan Louise secara bergantian. Karena mereka bertemu setelah di Carlo ke Prancis, sudut pandang Louise pun baru dimulai dari sana. Sedangkan di awal semua menggunakan sudut pandang Carlo Demirco.

Dari kesemua karakter yang ada di novel ini, saya paling simpati sama Carlo. Selain karena kreativitasnya dalam menciptakan inovasi tentang es yang kemudian menemukan cara membuat es krim, juga karena kesetiaannya (hatinya) pada Louise. Kenapa cuma kesetiaan hatinya? Soalnya badannya tidak setia. Meskipun dia hanya mencintai Louise, tapi dia tetap menyalurkan hasratnya pada wanita lain. Pfft.

Soal Louise ini, saya masih tidak bisa membayangkan secantik apakah dia sampai-sampai banyak lelaki, termasuk Raja Charles II ini klepek-klepek. Padahal di sini penulis menceritakan bahwa salah satu mata Louise responnya lambat. Hmm, cantik itu memang relatif ya, tapi jelek itu mutlak. Dan imajinasi saya termasuk kategori gagal saat membaca novel ini karena penceritaan tentang es yang dibuat Carlo tidak sampai membuat saya ngiler. Mungkin saya butuh ilustrasi gambar untuk membantu imajinasi saya.

Yang saya sukai adalah konflik-konflik yang terjadi dalam hubungan Prancis-Inggris serta konflik internal Inggris sendiri. Selain itu, saya juga menyukai kecerdasan Louise dalam menangani setiap masalah yang menimpa dirinya, meskipun terkadang dia harus menghalalkan segala cara untuk memenuhi keinginannya. Louise sendiri sangat menjaga kehormatannya, dia tidak ingin menjadi "simpanan" Raja, tapi dia juga tidak bisa menjadi Ratu di sana. Karena situasi yang tidak menguntungkan, akhirnya dia mengajukan syarat agar predikatnya sebagai "simpanan" Raja tetap bermartabat.

Keluhan lagi, masih ada beberapa typo di sini, tapi tidak terlalu banyak. Dan karena saya ingin segera menyelesaikan buku ini saking serunya dengan konflik yang ada, typo bisa dikesampingkan. :))


My Rate:

 

4 comments:

  1. aku mau pinjem yang various flavour of coffee dong nis, kalo kamu udah selesai baca :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. catet dlu ya mbak, hehe..skalian ntr aku ngirimnya sm buku2 mb ziy. yang 1 belum kubaca euy.. XD

      Delete
  2. Aku baru baca wedding officer, buku anthony capella pertamaku :D sukaaa, karena penggambaran makanannya yang super bikin ngiler. hmmm disini kurang ngiler ya nis? jadi mikir2 mau baca atau engga haha

    ReplyDelete
    Replies
    1. buatku sih gitu mbak, di luar imajinasiku aja mungkin ya, semisal es beraroma mawar, terus dikasih sedikit lada, enggg, bingung bayangin rasanya.. :p

      Delete

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...