Tuesday, July 30, 2013

Best Friends Became Lovers

Judul: Best Friends Became Lovers
Penulis: A & D
Penyunting: Faisal Adhimas
Desain sampul: Oxta Estrada
Penerbit: WahyuMedia
Jumlah halaman: 385
Cetakan kedua: 2013
Harga: Rp 39.200 (diskon 20%)
*Beli di bukabuku.com*


Di kehidupan nyata, agaknya banyak yang mengalami kisah cintanya seperti judul teenlit ini. Persahabatan antara laki-laki dan perempuan seringkali melahirkan perasaan yang satu ini di hati salah satu atau keduanya. Begitulah yang saya dengar dari penuturan beberapa orang. Agaknya kisah ini menjadi inspirasi tersendiri bagi A & D (siapa sih nama aslinya? -_-a) untuk membukukan kisah serupa.

Kisah dalam teenlit ini benar-benar sederhana, sangat sederhana. Secara garis besar, novel ini berkisah tentang May atau Maya, nama samarannya sebagai seorang konsultan emm..apa ya namanya? Intinya May ini sering sekali membantu mencarikan solusi bagi masalah-masalah orang lain, baik melalui blog maupun bertemu langsung (tanpa tatap muka, soalnya Maya ada di atap, sedangkan 'pasien'nya ada di ruangan di bawahnya). Plot besarnya tentu sudah dapat ditebak dari judul teenlit ini. May memiliki sahabat sejak kecil bernama Adrian. Mereka mengikuti ekstrakurikuler yang sama, yaitu sepak bola. Hanya Adrian yang tahu rahasia-rahasia May.

Karakter May sendiri digambarkan sebagai sosok yang culun (aslinya sih cantik, tapi entah apa alasan May berdandan seperti itu), cuek, tomboy, bahkan teman-teman sekelasnya menyebutnya sombong. Tapi, setelah kenal May lebih dekat, akan terlihat sosok May yang tangguh dan bijaksana. Sedangkan Adrian kekanak-kanakan, humoris, dan selalu ceria. Ada lagi seorang tokoh yang cukup berperan di sini, yaitu Noel, si populer. Noel suka dengan kecuekan May atas dirinya. Ketika siswi-siswi di sekolahnya begitu mengidolakan Noel yang pintar dan jago sepak bola, May dengan cuek mengaku tidak tertarik pada Noel. Simak detil ceritanya dalam novel ini ya. ^_^

***

Konsep ceritanya sih sudah tidak asing, dari temen jadi demen. :) Ada satu hal yang saya suka dari novel ini, layout tiap awal babnya cantik. Sayangnya, dalam teenlit ini juga ada banyak minusnya. Pertama, banyak sekali kesalahan pengetikan, malah ada beberapa kata yang terpotong, sehingga kalimat di akhir paragraf beberapa tidak nyambung dengan kalimat di halaman setelahnya. Kedua, hiasan di sudut kiri bawah tiap halaman, meskipun sudah diberi efek wash out, masih cukup mengganggu pembaca karena menutupi huruf. Sebenarnya konsep layout dengan hiasan di sudut sudah bagus, tapi kalau menutupi tulisan justru mengganggu pembaca. Ketiga, hampir di tiap akhir bab disematkan kalimat, "Begitulah akhir dari kegiatan mereka hari itu." Rasanya kurang sreg dengan ending yang dibuat sama persis seperti itu. Tanpa kalimat itu pun sebenarnya pembaca akan mengerti bahwa kisah di bab itu sudah selesai. Keempat, ada beberapa pesan singkat yang dikutipkan dan dimasukkan ke dalam cerita tetapi format penulisannya berbeda-beda. Kurang konsisten.

Membaca novel ini mengingatkan saya kalau teenlit is not my cup of coffee anymore. Ada beberapa cerita yang 'errrrr', bisa jadi ini efek faktor U. Mungkin untuk kamu-kamu yang usianya masih belasan, cerita ini cukup menarik buatmu. :)

My Rate:

8 comments:

  1. Pengarangnya siapa ya.. pake inisial, tp dari judulnya menarik sih buat dibaca ^^

    ReplyDelete
    Replies
    1. Teenlit banget kak. Klo penyuka teenlit, bisa nih dibaca

      Delete
  2. Cerita sahabat jadi cinta itu udah pasaran. Tapi orang masih banyak yg suka. hihi

    -rizka-

    ReplyDelete

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...