Tuesday, June 11, 2013

The Book of Lost Things

Judul: The Book of Lost Things
Penulis: John Connolly
Alih Bahasa: Tanti Lesmana
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Jumlah Halaman: 472
Cetakan ke-4, April 2010
Harga normal: Rp 53.000,-
*Beli di Gramedia Golden Trully*

"Segala rutinitas yang dijalaninya dengan setia rupanya tak cukup untuk mempertahankan ibunya tetap hidup. Kelak dia bertanya, apakah dia telah gagal melaksanakan salah satunya dengan semestinya, ..." - (halaman 15)
David adalah seorang anak yang begitu mencintai ibunya. Dia bahkan memiliki rutinitas sendiri karena dia percaya bahwa nasib ibunya tergantung pada setiap tindakan yang dia lakukan. Setiap hari tidak boleh ada hitungan yang salah, tidak boleh ada gerakan yang salah. Tapi toh, ibunya akhirnya tiada juga. David sangat terpukul. Namun, David masih menjalankan rutinitasnya meski tidak sedisiplin ketika ibunya masih hidup.

Rose adalah wanita yang akan menggantikan posisi ibu David, sebagai istri ayahnya. Dia adalah pimpinan rumah sakit tempat ibu David pernah dirawat. David tidak pernah menyukai Rose, bahkan setelah dia menikah dengan ayah David. Di hari pertama David mengenal Rose, di hari itu pulalah David mulai mengalami sebuah serangan. Dia bisa mendengar suara-suara di kepalanya. Padahal sebelumnya tidak pernah seperti ini.

Setelah ayah David dan Rose menikah, mereka tinggal di rumah warisan orang tua Rose, dan David ditempatkan di sebuah kamar yang berisi banyak sekali buku. Rose merasa kamar itu yang paling cocok dengan David karena memang David sangat menyukai buku-buku. Di kamar itu dia mendengar buku-buku berbicara. Lebih banyak suara karena lebih banyak buku.
"... mereka bicara pada David dalam nada-nada berdebu menggemuruh." - (halaman 51)
"Buku-buku yang menyimpan pengetahuan kuno ini tak pernah bisa menerima kedudukan mereka disingkirkan." - (halaman 51)
David sering melihat bayang-bayang ibunya, terutama di kebun cekung. Dan pada suatu malam, dia memberanikan diri pergi ke sana untuk mengikuti suara ibunya. Sampainya di sana, ada sebuh pesawat yang akan jatuh menimpanya, David tidak memiliki pilihan lain untuk menyelamatkan diri, kecuali memasuki celah tembok di kebun cekung. Celah yang akan membawa David menuju dunia lain. Dan dimulailah petualangan David yang menegangkan.

***

Sinopsis yang disematkan di bagian sampul belakang buku ini berhasil memengaruhi saya untuk membeli buku ini. Awalnya saya mengira novel ini ceritanya tentang plesetan dari dongeng anak-anak. Tidak salah memang, tapi plesetannya benar-benar di luar dugaan saya. Banyak adegan berdarah di dalamnya, sehingga tidak heran kalau novel ini dilabeli novel dewasa.

Diceritakan dengan sudut pandang orang ketiga, novel ini cukup menarik bagi saya. Menyajikan sesuatu yang berbeda. Itu tadi salah satunya, penulis menyimpangkan cerita dongeng yang selama ini banyak dikenal masyarakat. Kisah-kisah di dalamnya diceritakan dengan baik. Sepertinya saya tidak menemukan satu pun kesalahan penulisan di sini.

Selama saya mengikuti petualangan David ini, saya terbawa suasananya. Mencekam, berdebar, tegang, ngeri. Adegan berdarah-darah dan cukup menjijikan yang dikisahkan penulis menurut saya terlalu banyak. Tapi juga penasaran dengan halaman-halaman selanjutnya. Tapi jijik. Ya, begitulah. :p

Dan saya mendapatkan pesan moral di bagian akhir kisahnya. Silakan nanti dibaca ya, hehehe...

Recommended untuk penyuka buku yang kisahnya bloody. But, still this is not my cup of tea, so....

My Rate:
 

6 comments:

  1. Saya sudah baca buku ini juga, dan saya suka ^^
    coba bayangkan, kita bisa mendengar buku-buku kita berbicara? haha pasti seru sekali :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kayaknya seru, kalau buku-bukunya tentang cerita anak-anak. Tapi klo udah tentang paranormal, misteri, thriller, horor kayaknya serem juga..

      Delete
  2. Saya baru dapat buku ini di salah satu olshop buku.... asyikkkk kayana seru ^^

    ReplyDelete
    Replies
    1. kalau kamu penyuka novel2 bernuansa kelam, buku ini cocok kamu baca. :)

      Delete
  3. Wah dari reviewnya kayaknya nuansanya mencekam banget ya. Sekilas mirip cerita anak tapi di dalamnya terselip hal-hal yang cukup ekstrem. Saya jadi penasaran dengan sosok David yang terobsesi dengan ibunya (mother complex or odipus complex stadium tiga kayaknya ya :p). Kayaknya novel kurang cocok untuk anak-anak ya, karena materinya yang cukup 'berfat'. Tapi buat penggemar thriller or suspense buku ini recommended deh :)
    Thanks buat reviewnya ya :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kalo gak salah di belakangnya juga ditulis novel dewasa deh, hehe..

      Delete

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...