Tuesday, June 25, 2013

Percy Jackson & The Olympians #1: The Lightning Thief

Judul: Percy Jackson & The Olympians - The Lightning Thief
Penulis: Rick Riordan
Penerjemah: Femmy Syahrani
Penyunting: Soehindrat a. Shinta
Penerbit: Mizan Fantasi
Jumlah halaman: 454
Cetakan ke-5: Mei 2010
Harga: Rp. 45.900
*Beli di bukukita.com*


Hidup dengan label "anak bermasalah" tidak pernah mudah, terutama di sekolah. Begitu pula dengan kehidupan Percy Jackson, seorang siswa asrama di Akademi Yancy, sekolah bagi anak-anak bermasalah di kawasan New York Utara. Dalam sebuah karyawisata, Bu Dodds -gurunya- tiba-tiba berubah menjadi monster yang menakutkan, tapi Percy berhasil mengalahkan monster itu dengan bantuan pena yang berubah menjadi pedang dari Pak Brunner -guru Percy juga-.
"Aku menyambar pena itu dari udara, tetapi ketika mengenai tanganku, benda itu bukan pena lagi. Benda itu menjadi pedang -pedang perunggu milik Pak Brunner, yang selalu digunakannya pada hari turnamen." - (h. 15)
Di liburan musim panas, Percy pulang ke rumah ibunya tanpa menceritakan kejadian aneh yang baru ia alami di museum. Dia diajak pergi ke Montauk. Sampai di Montauk, Grover -sahabat Percy-, menyusul mereka dalam wujud aslinya, seorang satir. Mereka bertiga pun memutuskan untuk pergi ke Bukit Blasteran. Ada manusia banteng yang mengejar dan ingin membunuh Percy. Namun, Percy berhasil mengalahkan monster itu. Dalam pertempurannya dengan si manusia-banteng, ibu Percy menjadi korban. Setelah dicengkeram di bagian leher oleh si monster, dia berpendar, lalu lenyap.

Percy dan Grover berhasil memasuki Bukit Blasteran. Di sana dia mendapati fakta bahwa Pak Brunner adalah seorang centaurus yang bernama Chiron dan membunuh -setidaknya melenyapkan sementara, karena makhluk-makhluk ini tidak bisa mati- Minotaurus adalah sebuah prestasi besar. Percy juga berkenalan dengan Annabeth, anak Athena. Awalnya Percy ditempatkan di pondok sebelas, dengan predikat "yang belum ditentukan" karena tidak ada yang tahu, dia anak dari dewa mana. Di pondok sebelas, Percy dikenalkan dengan Luke, anak Hermes, yang juga konselor di pondok itu. Luke sangat baik terhadap Percy.

Percy dituduh mengambil petir asali milik Zeus, karenanya ia ditugaskan untuk mengembalikan senjata tersebut sebelum titik balik musim panas. Percy melaksanakan tugasnya ditemani Annabeth dan Grover. Mereka memiliki waktu sepuluh hari. Sanggupkah para remaja ini melaksanakan tugasnya? Kalau bukan Percy, lalu siapa yang mencuri senjata milik Zeus tersebut? Ikuti perjalanan Percy dan teman-temannya dalam The Lightning Thief.
"Waktunya tinggal sedikit," kata Chiron. "Kurasa, kalian semua harus berkemas." - (h. 182)


Membaca versi buku dari film yang pernah kita tonton sebelumnya seharusnya mengingatkan kita akan pemeran-pemeran bahkan adegan-adegan di dalamnya. Namun, bukan ini yang saya alami. Saya justru lupa, seperti apa wajah orang yang memerankan tokoh-tokohnya, dan hanya satu adegan yang saya ingat betul, yaitu adegan pertarungan antara Percy dan kawan-kawan dengan Medusa. Selebihnya justru beberapa adegan dalam film lain yang muncul dalam benak saya. *plak*

Ok, back to the book. Hm, saya tipikal pembaca yang kurang suka jika buku terjemahan diartikan dalam bahasa yang tidak baku, seperti novel fantasi ini. Namun, perlu saya akui, dengan gaya penerjemahan yang seperti ini, sensasi humor dari kisahnya sangat terasa. Pun ada satu scene yang menceritakan Percy sedang berbincang dengan anak seusianya yang berlogat jadul. Aneh rasanya, tapi kocak. Terlihat totalitas penerjemah dalam menerjemahkan karya Rick Riordan ini.

Salah satu keunikan buku ini adalah di awal pembaca sudah diberikan peringatan yang justru akan membuat mereka tidak akan berhenti membaca sampai di situ saja. Ini juga terjadi pada diri saya. Kata-kata tersebut seolah menantang pembacanya untuk menjelajah halaman demi halaman novel ini. Terus dan terus sampai selesai. Pov orang pertamanya seakan mengajak pembaca mendengarkan cerita Percy secara live dan mengajak mereka merasakan sensasi petualangan yang Percy alami dengan appropriate pace. Belum lagi deskripsi setting tempat, waktu, dan suasananya.

Saya suka karakter tokoh utamanya, Percy Jackson. Di sini dia tipikal orang yang diam-diam menghanyutkan. Sama sekali tidak ambisius. Dia pun menunjukkan sikap bijaksananya dan pandai menganalisis sesuatu. Setidaknya, julukan otak ganggang yang diberikan Annabeth tidak sepenuhnya benar, hehe. Penulis telah berhasil memperkenalkan tiap-tiap tokohnya dengan baik, juga nama dewa-dewi dalam mitologi Yunani beserta tugas/kekuasaan mereka.

My Rate:


Literary Awards:
School Library Journal Best Book of the Year (2005), New York Times Notable Book (2005), Young Readers' Choice Award (2008), Rebecca Caudill Young Reader's Book Award (2009), Askews Torchlight Award (UK) Winner South Carolina Book Award for Junior Book Award (2008), Grand Canyon Reader Award for Tween Book (2008), Nene Award (2008), Massachusetts Children's Book Award (2008), Sunshine State Young Readers Award for Grades 6-8 (2007), Pacific Northwest Library Association Young Reader's Choice Award for Intermediate (2008), Iowa Teen Award (2009), Abraham Lincoln Award Nominee (2009), Chicago Public Library Best of the Best Books List, American Library Association (ALA) Notable Book (2005)

2 comments:

  1. Malu deh, tapi aku blm pernah baca Percy Jackson, lho.. Udah nonton filmnya.
    Aku gak beli Percy soalnya cetakannya ga bagus gitu sih, jd ragu sm terjemahannya..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, cetakan lamanya emang jelek kertasnya, mleyot-able..wkwkwk..tapi yang cetak ulang terbaru ini kualitasnya lebih bagus, lebih tebel juga. Tapi gak tau deh lebih mahal atau nggak. =D

      Delete

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...