Penulis: Sitta Karina
Editor: Siti Nur Andini
Ilustrator: Sitta Karina
Penata letak: Masykur Halimun T.
Penerbit: Buah Hati
Jumlah halaman: 240
Cetakan I: Desember 2012
"Uti, Anta 'kan gak pernah mau ngaku kalau dia beneran naksir Zaki. Tapi, bukankah orang kadang susah mengakui apa yang sesungguhnya berkutat di hatinya?" (hal. 29)
Seira Hasanah hidup bak puteri, bergelimang harta, tetapi kurang bahagia karena kedua orang tuanya telah bercerai dan kini hidupnya serba diatur oleh Bunda. Harus ke pesta inilah-itulah, mengenakan gaun merk apalah, belum lagi harus ke salon. Rutinitas yang begitu mengekang dirinya. Hal ini tentu saja membuatnya kalut. Hanya dengan memutar lagu Serenity akan memberikan ketenangan temporer bagi Seira.
Seira memiliki dua orang sahabat di SMU Nasional High, Maruti dan Anta. Keduanya adalah anggota klub cheerleader. Saat ini, Seira sedang disibukkan oleh persiapan prom night sekolahnya, mengingat mereka sebentar lagi akan lulus SMU. Selain itu, dia juga disibukkan oleh pikiran tentang siapa pasangannya di prom night nanti.
Sejujurnya, Seira ada hati dengan Abel, salah satu anggota klub sepak bola. Akan tetapi, dia tidak berani menceritakan isi hatinya kepada Maruti dan Anta. Mengobrol saja jarang, bagaimana bisa mengajak Abel ke prom night bersama-sama. Namun, diam-diam dia ingin memberikan CD Serenity kepada Abel karena sepertinya Abel cukup familier dengan alunan tuts-tuts piano. Sebuah perubahan kecil yang dirasa perlu bagi Seira.
Rencananya CD Serenity akan Seira berikan di Taman Chitrakala, sepulang Abel berlatih sepak bola. Ada sesuatu yang aneh terjadi di sana, entah bagaimana tiba-tiba sekelilingnya telah berubah menjadi es. Seira tersambar kilatan cahaya dan jatuh tak sadarkan diri. Begitu bangun, ia sudah berada di tempat lain, melayang di dunia yang selama ini sering hadir dalam mimpinya.
Di dunia yang asing itu, Seira bertemu dengan Tipsi si burung kakak tua dan Mina, pendekar yang menjaga Taman Chitrakala (dalam dimensi lain). Mina menjelaskan bahwa Seira sedang berada di Madriva dan dia harus menyelamatkan Madriva dari pemimpinnya yang jahat, Seth, yang ternyata sangat mirip dengan Abel. Hanya saja, Abel adalah versi baiknya, dan Seth versi kejamnya. Mampukah Seira mengemban tugas ini dengan baik?
"Konsentrasi pada hatimu. Ini Madriva. Semua diatur dengan niat dan kekuatan hati, Kalau kau sungguh-sungguh, semua akan terjadi sesuai permintaanmu--" (hal. 101)
"Kau ingin diterima apa adanya dirimu, di mana itu tidak terjadi di duniamu. Bahkan di keluargamu. Kau," Seth merumuskan istilah yang paling mengena, "menginginkan tempat untuk pulang." (hal. 153)
Kisah ini dibuka dengan penggalan mimpi milik Seira tentang istana di langit serupa kisah-kisah dalam negeri dongeng. Dilanjutkan dengan gambar peta negeri Madriva. Nama-nama daerahnya seperti campuran antara ke-India-Indiaan dan ke-Yunani-Yunanian, misalnya Aswatthaya, Amrhita, Apollo, Lykaios. Sedangkan endingnya, dibuat happy ending dan bisa dibilang tidak menggantung, sehingga kurang membuat saya penasaran apa yang terjadi di buku keduanya.
Banyak hal yang saya rasa saya clueless di sini, seperti nama-nama merk terkenal yang mungkin biasa dipakai kaum jetset, ditambah dengan beberapa judul lagu instrumental (?) yang sepertinya akrab dengan permainan piano. Meskipun saya clueless, tapi sepanjang tokoh yang akrab dengan hal-hal seperti itu masuk akal, bagi saya tidak masalah. Dalam novel ini sih memang pergaulan Seira termasuk pergaulan kaum jetset, jadi ya sah saja kalau dia akrab dengan merk-merk terkenal seperti itu.
Nilai plus dari novel ini adalah adanya sisipan gambar sketsa buatan penulisnya sendiri. Gambarnya cantik, begitu pula gambar sampul mukanya, yang menjadi salah satu alasan kenapa saya membeli novel ini. Sayangnya, dari segi cerita termasuk yang bukan selera saya. Rasanya kurang greget fantasinya. Deskripsi dunia fantasinya kurang bisa membawa saya masuk ke dalamnya. Selain itu, ada cerita yang malah bikin saya bertanya-tanya, pertama, kurang jelas alasannya kenapa seorang Seira Hasanah bisa diramalkan jadi penyelamat Madriva. Terus, ujug-ujug Seth baik sama Seira. Heu, mungkin pertanyaan-pertanyaan ini bisa dijawab oleh sekuelnya ya..
My Rate:
No comments:
Post a Comment