Judul: Hafalan Qur'an Syahira
Penyunting bahasa: Mastris Radyamas
Setting: Puji Lestari
Ilustrasi: Dody Y. W.
Penerbit: Lintang (Kelompok Penerbit Indiva)
Jumlah halaman: 144
Cetakan I: Juni 2013
Hafalan Qur'an Syahira adalah salah satu judul dari kumpulan cerpen di buku ini. Selain kisah tentang Syahira tersebut, ada banyak cerita lainnya yang pasti seru, asyik, dan sangat menarik untuk dibaca.
Sesuai dengan penggalan sinopsis buku yang dikutip di atas, ada sebelas cerita dari dua belas penulis cilik Indonesia. Mereka adalah pemenang lomba menulis cerpen tingkat nasional. Langsung saja kita bahas beberapa cerpennya.
Hafalan Qur'an Syahira oleh Azma Azizah
Diceritakan bahwa Syahira baru saja lulus SD dan akan melanjutkan sekolahnya ke pondok pesantren di Yogyakarta. Syahira sendiri adalah anak pertama dari empat bersaudara. Di pondok pesantrennya, Syahira mengikuti program hafalan 30 juz. Mengingat banyaknya aktivitas di pondok, dia agak kesulitan mengatur waktu untuk beraktivitas lain atau menghafal Qur'an. Namun, Syahira tidak putus asa, sedikit demi sedikit hafalannya pun bertambah.
I Love You, Mom oleh Annisa Nur Azizah
Bundanya Lia sudah lama menderita kanker darah. Sebentar lagi, sang Bunda akan berulang tahun dan Lia berniat memberikan hadiah kepada bunda tercintanya. Karena bingung mau menghadiahi apa, Lia pun meminta masukan dari kakak perempuannya. Saran kakak adalah Lia mengenakan kerudung, tetapi saran ini ditolak oleh Lia sambil marah. Keesokan harinya, dikabarkan bahwa bundanya Lia meninggal dan Lia pun menyesal telah menolak saran Kak Rea yang juga keinginan bundanya.
Jingga, Biru, Nila oleh Qonita Aulia
Cerpen ini berkisah tentang ke'nakal'an adik si pencerita, Biru. Biru yang ceplas-ceplos mengatai Jingga seram, Biru yang innocent meskipun telah membuat marah kakaknya, dan Biru yang sangat sering membuat masalah.
Sang Pianis oleh Salwa Khoirunnisa
Arinka adalah siswi SD kelas V yang tinggal bersama neneknya karena kedua orang tuanya telah tiada. Walaupun begitu, sehari-harinya dia tidak pernah berduka dan selalu ceria. Suatu hari, dia membaca pengumuman lomba piano di mading sekolah dan hendak mengikuti lomba tersebut. Tanpa sengaja, Arin menemukan piano di gudang rumah neneknya dan berlatih di sana sebelum mengikuti lomba. Untuk berjaga-jaga, Arin menciptakan dua buah lagu yang salah satunya akan dimainkan saat lomba. Namun, ternyata salah satu lagu ciptaannya telah dicuri oleh Latifah dan dimainkan dalam perlombaa. Untung masih ada satu lagu lain.
Hari Raya Kedua oleh Arina Futihatir Rizqoh
Hasna sangat ingin bisa membeli hewan kurban tahun ini. Karena orang tuanya tidak mampu membeli hewan kurban, Hasna pun menggunakan uang celengannya untuk membeli hewan tersebut. Saat sedang mencari hewan kurban, Hasna melihat kecelakaan dan menolong anak perempuan yang menjadi korban. Di rumah sakit, Hasna pun diminta membayar uang perawatan dan akhirnya dia mengikhlaskan uang celengannya untuk membantu korban kecelakaan. Tanpa disangka, anak tersebut adalah anak seorang juragan kambing. Seekor kambing pun diberikan kepada Hasna dan keluarga sebagai balas jasa.
Selain kelima cerita di atas, masih ada enam cerpen lagi, yaitu Masuk Pesantren? Don't Give Up!, Aku Ingin Mandiri, Boneka Impian, Arti Sahabat, Aku Sayang Ummi, dan Hadiah Istimewa untuk Bunda. Cerpen favorit saya adalah Sang Pianis karena isinya yang ceria dan penuh optimistis. Cerpen lainnya juga sarat makna, sehingga diharapkan bisa menjadi bacaan yang bergizi bagi anak-anak.
Membaca keseluruhan cerita, sangat bernuansa kanak-kanak. Plotnya sederhana, banyaknya kalimat langsung yang digunakan, pokoknya untuk orang dewasa kumcer ini sangat ringan, hehe. Beberapa cerpen diawali dengan pengenalan tokohnya yang tanpa bertele-tele, langsung mengenalkan nama, kelas berapa, dan siapa dia. Kesimpulannya, kumcer ini sebaiknya dibaca oleh anak-anak, lebih baik lagi jika didampingi orang dewasa, karena banyak pelajaran yang bisa dipetik di dalam ceritanya.
My Rate:
No comments:
Post a Comment