Penulis: Rick Riordan
Penerjemah: Nuraini Mastura
Penyelaras aksara: Tendy Yulianes
Penata aksara: garislingkar
Penerbit: Mizan Fantasi
Jumlah halaman: 397
Cetakan VI: September 2013
Harga: Rp 49.300
*Beli di bukabuku.com*
Sementara itu, kukirimkan pikiran-pikiranku bak orang gila--apa pun untuk mendapat perhatian Grover: Grover! Apel-apel! Kaleng timah, kaleng timah! Cepatlah bawa p*nt*t kambing berbulumu kemari dan bawa serta beberapa teman bersenjata lengkap! (hal. 24)
Percy, Annabeth, dan Thalia pergi ke Asrama Westover, tempat Grover menemukan dua orang blasteran kakak beradik, Bianca dan Nico di Angelo. Nyatanya di sana telah bersiaga seekor (?) monster yang menyamar menjadi guru asrama, yaitu Dr. Thorn. Pertarungan pun tak dapat dihindari. Bala bantuan datang, dari para Pemburu dan Dewi Artemis. Ketika sang monster ingin menyerang Thalia dan Percy, Annabeth langsung menggelayuti punggung monster sambil menusukkan belatinya. Para Pemburu pun memanah monster itu. Sang monster, yang adalah manticore, limbung dan jatuh ke laut bersama Annabeth lalu mereka menghilang.
Dewi Artemis memutuskan untuk memburu monster yang akan menentukan kejatuhan Olympus, sedangkan para Pemburu diperintahkan untuk mengikuti Percy dkk kembali ke Perkemahan Blasteran. Rombongan yang menuju perkemahan blasteran diangkut oleh Dewa Apollo. Di perkemahan, Percy bermimpi bahwa Annabeth sedang dalam bahaya. Kegelisahan mulai menggelayutinya. Setelah pertandingan tangkap bendera yang dimenangkan oleh Pemburu, Sang Oracle menemui peserta pertandingan di lapangan dan mengatakan sebuah ramalan. Sesuatu yang tidak pernah terjadi sebelumnya, Sang Oracle tak pernah meninggalkan loteng.
Lima akan pergi ke barat menuju dewi terantai. Seorang akan menghilang di dataran tanpa hujan. Amukan Olympus menunjukkan jejaknya. Pekemah dan Pemburu bersatu akan bertahan. Kutukan bangsa Titan harus seorang hadapi. Dan seorang akan binasa di tangan salah satu orangtuanya. (hal. 116)
Ramalan ini menandakan misi berikutnya bagi pekemah dan tentunya para Pemburu. Hanya lima orang dari mereka yang akan benar-benar berangkat menjalankan misi ini. Siapakah mereka? Dan mampukah kelima orang ini menyelesaikan misinya dengan baik?
"Kau adalah bagian dari misi ini sekarang," ujar Zoe setengah hati. "Aku tidak menyukainya, tapi takdir tak dapat diubah. Kau adalah anggota misi kelima. Dan kita tak akan meninggalkan seorang pun di belakang." (hal. 191)
Agak spoiler, karena judul bukunya "Percy Jackson", sudah bisa dipastikan siapa yang mengambil porsi lebih besar dalam cerita ini. Jadi, Percy pastinya adalah salah seorang yang berangkat dalam misi itu, meski tidak diberangkatkan. Bingung ya? Yaa, pokoknya begitu lah. :) Setelah membaca empat buku karya Rick Riordan, sejauh ini, saya selalu bisa menikmati alur cerita yang disajikan Riordan, meskipun tidak sedikit yang berkomentar bahwa terlalu banyak kebetulan yang menguntungkan sang pahlawan. ^^
Dalam serial PJO, penulis senantiasa memunculkan tokoh maupun makhluk baru yang akan menjadi kawan atau lawan Percy, tokoh utama. Makhluk yang cukup mengocok perut saya dalam buku ketiga PJO ini adalah Blackjack, seekor pegasus berbulu hitam dan malaikat-malaikat perunggu yang membantu Percy dkk dalam misi ini. Tokoh baru lainnya yang sepertinya akan berhubungan dengan buku berikutnya adalah Bianca dan Nico di Angelo. Sampai akhir buku ini tidak tersurat anak dewa yang manakah mereka, tapi Rick Riordan memberi sedikit petunjuk melalui adegan yang terjadi di akhir. Ah, karya Rick Riordan selalu bisa membuat saya penasaran akan kelanjutan kisah tokoh-tokohnya.
My Rate:
No comments:
Post a Comment