Thursday, March 06, 2014

Detektif Conan Vol. 74 by Aoyama Gosho

Judul: Detektif Conan Vol. 74
Penulis: Aoyama Gosho
Alih bahasa: M
Editor: Binarti
Penerbit: Elex Media Komputindo
Jumlah halaman: 184
Tahun terbit: 2013
*Pinjam Citra*


Di volume 73 bagian akhir diceritakan tentang kedatangan tiga wanita penulis novel misteri di kantor Detektif Mouri. Mereka bertiga diundang oleh Isao Sawaguri, kakak dari seorang novelis misteri yang meninggal bulan lalu. Rupanya kedatangan mereka adalah skenario yang disusun oleh Sawaguri. Dia curiga adiknya dibunuh oleh salah satu dari tiga wanita itu. Untuk itu, Sawaguri meminta Mouri menganalisis kejanggalan-kejanggalan terkait kematian adiknya dan menemukan pembunuh sebenarnya, yaitu Si Tikus.


"Apa yg membuatmu yakin ini pembunuhan?"
"Karena aku mendengar suara..."
"Setelah menemukan adikku yang tergeletak lemas di kamar madi, aku langsung menelepon ambulans dengan ponsel. Saat itu aku mendengar bunyi seseorang menginjak pecahan kaca..."

Kemudian cerita berlanjut ke kasus penculikan Ayumi yang sangat mengherankan. Penculiknya meminta tebusan seekor kucing yang sedang dicari-cari olehnya. Tidak lama kemudian, penculik itu mengirim email lagi bahwa kucingnya sudah ditemukan dan Ayumi akan dibebaskan di tempat pembuangan sampah dekat rumah susun di blok 3.

"Pelakunya tahu kalau di rumah ini hanya tinggal profesor dan Ayumi. Mereka tahu kita berempat sering main kemari. Mereka juga tahu kita punya ponsel!"

 Berikutnya terjadi adu analisis oleh detektif SMA dari barat, Hattori Heiji, dengan Shinichi Kudo (yang "ceritanya" dibantu Conan, karena Kudo tidak ada di Jepang). Kasus bermula dari penemuan mayat oleh orang asing di toilet. Orang tersebut melarang seorang pun untuk masuk toilet dan menyuruh menghubungi polisi. Ternyata orang asing itu adalah agen FBI, Agen Camel. Di toilet, Agen Camel mendengar korban bicara sendiri, lalu terdengar suara erangan dan ketika ditengok olehnya, ternyata korban sudah meninggal. Sebelum meninggal, korban terdengar membuat pengakuan telah meracun Abe dan membunuhnya. Namun, ternyata tidak ada catatan kasus kematian orang bernama Abe. Mungkinkah Agen Camel salah memahami kata-kata terakhir korban, mengingat di Jepang ada banyak dialek?

"Iya, aku sudah tahu. Si korban bukan bunuh diri, tapi dibunuh. Dan pelakunya ada di restoran ini!"

Di sini saya dibikin tambah penasaran dengan sosok Sera dan Amuro. Kesannya penulis mau menggiring pembaca kalau Sera ada di pihak Kudo, sedangkan Amuro tidak. Buktinya Amuro melakukan penyadapan di rumah Profesor Agasa, sedangkan Sera menghapus video profesor yang ada pantulan gambar Haibara. Kisah keempat (tidak saya tulis di atas) yang diceritakan juga kasusnya kompleks. Membuat saya tambah penasaran untuk membaca volume 75. Eh, malah sekarang volume 77 sudah terbit ya.

3 comments:

  1. sera itu kayaknya adiknya suichi akai deh.. dan amuro itu bourbon

    ReplyDelete
    Replies
    1. Pantesan, soalnya Agen Camel ngerasa familiar sm mukanya Sera. Trus si Ai suka digambarin aneh klo ktmu Amuro. Berarti penulisnya gak kayak penulis2 serial detektif yang suka menggiring pembaca untuk salah tebak ya.. :))

      Delete
    2. itu baru tebakan aku nis.. siapa tau salah haha :D klo Sobaru itu kayaknya Suichi Akai deh. :D
      aku malah penasaran sama anak smp yg mukanya mirip sera tapi rambutnya pirang

      Delete

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...