Catatan AyahASI

Judul: Catatan AyahASI: Kami Bukan Ahli, Cuma Mau Berbagi
Penulis: @ID_AyahASI
Editor: Tutut M. Lestari
Desain: Hariadhi
Ilustrasi: Milla Andriana
Penerbit: Buah Hati
Jumlah halaman: 188
Cetakan III: September 2012
*Kado Pernikahan*

Terima kasih kepada pemberi buku ini. Semoga dibalas dengan kebaikan oleh-Nya. 

Belakangan saya lebih concern untuk mempersiapkan kehamilan. Mulai pengen baca buku-buku kehamilan yang ada di rumah dan buku-buku parenting. Yah, meskipun agak ngacak persiapan melalui bacaannya. Alih-alih membaca buku kehamilan, saya malah lebih dulu membaca buku tentang ASI, hehehe. Tapi gak masalah, yang penting persiapan tetap dilakukan.  ^_^

Buku yang berjudul Catatan AyahASI ini bukan semacam buku-buku kesehatan, persalinan, atau panduan sesuatu. Sesuai tagline-nya, "Kami bukan ahli, cuma mau berbagi", buku ini benar-benar hasil sharing para penulisnya. Saya seolah sedang menghadiri acara talkshow, bukannya membaca buku. 

Ada delapan orang kontributor, yang disebut sebagai "mimin" dalam buku ini. 8 kontributor, 8 kisah, 8 gaya menulis, dan 1 tujuan, mensukseskan pemberian ASI kepada para bayi di muka bumi. #eh Jadi, kita akan diajak "mendengarkan" pengalaman delapan laki-laki, ayah, dan suami tentang perjuangan mereka dalam mempersiapkan dan membantu kelancaran sang istri untuk menyusui. Bahkan ada yang mempersiapkan sejak keduanya masih berstatus pacaran lho.

"Secara umum, kami percaya apabila berkaitan dengan hal kesehatan, segala sesuatu yang alami pasti lebih baik. Bukan berarti kami tidak percaya dokter dan segala produk dari industri kesehatan, tentu tidak. Kami hanya percaya bahwa segala macam obat dan juga pengobatan adalah "alat bantu". Yang lebih utama adalah bagaimana kita mencegah dan membiarkan obat alami dari tubuh kita bekerja melawan penyakit." --Pandu Gunawan (h. 56)

Ditulis dengan bahasa suka-suka dan "laki" banget, tidak akan membuat pembaca jenuh membaca buku ini. Saya tidak akan membicarakan soal typo atau kesalahan ejaan di sini. Entah kenapa justru serba-tepatnya ejaan di dalam buku ini takutnya malah membuat suasana membaca menjadi kaku. Gaya bercerita penulisnya dibuat seolah-olah mereka sedang menulis diary atau jurnal; sama sekali tidak terkesan menggurui. Ditambah dengan komik mimin, ampun deh, saya sampai cekikikan membacanya. Kocak komiknya.

Banyak juga hasil riset/survei yang ditampilkan tentang pernak-pernik menyusui, misalnya tingkat pengetahuan masyarakat (?) tentang ASI, topik yang dibahas antara suami-istri saat mengetahui sang istri hamil, alasan memberikan ASI, dan sebagainya. Selain itu, di setiap akhir kisah salah satu kontributor @ID_AyahASI, ditambahkan tips memilih dokter spesialis anak. Banyak pula tips yang diberikan dalam buku ini, seperti 10 ciri RS Pro ASI, perlengkapan istri dan suami menyambut kelahiran, manajemen ASIP (ASI Perahan), dan masih banyak lagi. Sayangnya kerap tips atau info tersebut disajikan di tengah cerita yang efeknya akan memotong jalan cerita yang disampaikan oleh miminnya.

"Menyusui adalah sebuah proses. Proses itu membutuhkan waktu untuk mencapai hasil yang maksimal dan nggak bisa instan. Jangan juga punya harapan untuk melihat hasil pompaan ASI bisa langsung memenuhi botol. Bagaimana pun, produksi ASI berkembang sesuai dengan kebutuhan bayi, dan kebutuhan ASI untuk bayi baru lahir pada hari pertama hanya sedikit." --A. Rahmat Hidayat (h. 89)

Tambah ngikik lagi ketika saya membaca ide-ide yang disumbangkan followers @ID_AyahASI sebagai calon judul buku, idenya nyeleneh-nyeleneh. LOL. Saya merekomendasikan untuk yang mau menambah pengetahuan tentang ASI, buku ini ringan dibaca dan tidak menjemukan kok.

My Rate: