Penulis: Aoyama Gosho
Alih bahasa: M
Editor: Binarti
Foto sampul: Nina
Penerbit: Elex Media
Jumlah halaman: 184
*Kado dari Mb Noy*
Kisah syair pengungkapan aneg yang ditemui Conan dan kawan-kawannya di London akhirnya terpecahkan. Dengan bantuan ayah dan ibunya Conan berhasil mendekati lokasi pelaku yang berniat membunuh ibu Sang Ratu Lapangan Tenis. Sayangnya, sebelum berhasil membidikkan bius kepada pelaku, penonton lain memergoki Conan dan mencurigainya sebagai murid Holmes. Berhasilkan Conan membekuk pelaku sebelum membunuh calon korbannya?
Suatu hari ketika pulang sekolah, Mitsuhiko mengusulkan untuk bermain tendang kaleng. Menyambut usulan itu, Genta mengajak klub detektif cilik untuk bermain di sebuah gedung yang kebetulan mereka lewati. Gedung itu kosong dan Conan bertugas jadi penjaganya. Dengan mudah Ai, Ayumi, dan Mitsuhiko dapat ditemukan. Namun, Genta masih bersembunyi. Karena ada gempa, setelahnya mereka langsung menghubungi Genta melalui lencana detektif. Saat itulah Genta mengaku mendengar ketukan 252 yang berarti kode permintaan bantuan. Siapakah orang yang meminta bantuan itu? Berhasilkah klub detektif cilik menolongnya?
Ketika menghadiri Festival Universitas Beika, Ran, Sonoko, dan Conan diminta menilai penampilan "mayat" di booth Rumah Hantu. Sampai di ruang operasi, yang mereka temui justru kematian sungguhan Anna Tadami, seorang mahasiswi yang memerankan mayat di sana. Apakah ini kasus bunuh diri? Atau ada seseorang yang telah memainkan trik di sini untuk membunuhnya?
Conan tidak bisa memenuhi janjinya untuk bermain karuta di rumah Ayumi karena sedang flu. Ketika klub detektif cilik sedang bercakap-cakap di telepon dengan Conan, terdengar suara pintu digedor-gedor. Ternyata seorang anak laki-laki yang melakukannya dan dia berbicara hal-hal yang membingungkan. Tentang orang jahat yang tiba-tiba masuk ke rumahnya. Tidak lama, kedua orang tua anak lelaki itu menjemputnya pulang, tapi dia tetap berkeras mengatakan tidak mengenal kedua orang itu. Conan yang melihat adegan itu dari sambungan video call memerintahkan kepada klub detektif cilik untuk menghubungi polisi karena kemungkinan anak lelaki tadi sedang dalam kesulitan. Siapa anak lelaki tadi? Benarkah dia sedang dalam kesulitan? Bukankah dia bersama orang tuanya?
Simak penyelesaian keempat kasus di atas dalam Detektif Conan Vol. 72.
Yaaaaay, akhirnya bisa baca Conan lagi. Hampir setahun saya vakum baca komik ini karena sumber pinjamannya sudah jauh. :P Di hari ulang tahun saya kemarin, Mb Dinoy berbaik hati menghadiahkan komik ini untuk saya. Tak perlu berlama-lama, saya langsung melahap ceritanya dalam sekali duduk. Omong-omong, Detektif Conan ini sepertinya makin lama makin tipis, harganya pun makin mahal. Doh!
Ketika membaca cerita yang pertama, sejujurnya saya merasa clueless cerita di volume sebelumnya seperti apa. Tapi karena ini komik favorit, saya mengabaikannya. Kenapa sih nggak berbaik hati menyelipkan secuil kisah dari volume sebelumnya? ._.
My Rate:
Terakhir baca Conan pas kelas 6 SD >.< Bosan aja dia belum besar-besar juga ._.
ReplyDeleteIyaa, sama kayak nobita, miiko, shincan..kayaknya semua komik tokohnya mengalami pertumbuhan yang terhambat. XD
DeleteAstaga uda no 72 mba.. aku uda ga pernah ikutin, terakhir pas aku smp.. ga pernah tamat ceritanya... jadi ga kukoleksi, pinjem di rental buku aja... woahh pengarangnya pengen ampe rekor 100an kayana ^^
ReplyDeleteSebenernya udah smp vol. 75. Klo di Shonen malah lebih jauh lagi, apalagi onlinenya. XP
DeleteJaman masih nganggur aku suka baca online-nya. Tapi sayang sm kuota inet, jd cpt abis..hehehehe
terakhir baca conan itu 4 tahun yang lalu. kalau nggak salah nomer 40-an. eh, sekarang udah 72. Kangen sih, tapi mau pinjam siapa? *emak pelit kagak mau keluar uang*
ReplyDeleteAku jg lbh suka pinjem klo komik. Kadang sayang harganyaa mahal tp tipis bingit. :|
Deletewiih udah 72 pengen baca..
ReplyDelete