Penulis: Cressida Cowell
Penerjemah: Muthia Dharma
Penyunting: Maria M. Lubis
Penerbit: Mizan Fantasi
Jumlah halaman: 254
Cetakan I: Maret 2010
Harga: Rp 27.300
*Beli di Mizan Store, udah lama bingit*
Buku yang kubaca ini berasal dari tulisan Hiccup Horrendous Haddock III yang kemudian diterjemahkan oleh Cressida Cowell. Hiccup adalah ahli waris tahta Suku Hooligan. Yep, dia adalah anak sang kepala suku. Hiccup dan sembilan orang anak laki-laki lain harus lulus ujian Program Penerimaan Awal dengan menangkap naga. Nah, alih-alih menangkap naga yang dikhususkan bagi anak sang kepala suku, Hiccup hanya menangkap seekor Naga Kebun atau Naga Biasa dengan ukuran LUAR BIASA kecil. Naga kecil itu juga ternyata belum bergigi.
Tetapi, bukan saja Hiccup tidak akan menjadi bintang masa depan dalam pelatihan naga--dengan naga ajaib ini, Hiccup akan semakin sulit melepaskan diri dari reputasi buruk yang sudah begitu akrab. (h. 63)
Karena belum bergigi, sang naga diberi nama Toothless. Setelah dia bangun, Hiccup dengan cukup sabar melatihnya. Ah ya, Hiccup bisa berbicara bahasa naga. Dia pun mengikuti buku petunjuk pelatihan naga karangan Profesor Yobbish yang ternyata tidak berguna bagi kasus Toothless. Ternyata Toothless adalah naga yang manja dan egois (seperti kebanyakan naga lainnya). Karena cara "berteriak kepada naga" tidak berhasil, Hiccup mencoba memanjakan Toothless agar nanti dia mau menuruti perkataannya. Sayangnya, seekor naga tidak mengerti rasa terima kasih. Berkali-kali Hiccup mencoba melatih Toothless, tapi masih gagal juga. Mendekati hari perayaan Thor's Day Thursday, Hiccup berlatih bersama Fishlegs dan naganya. Dengan iming-iming akan diceritakan lelucon, Toothless mau menangkap ikan-ikan untuk Hiccup. Yay!
"Lagi pula," ujarnya pada Fishlegs, "aku kan nggak berharap memenangi hadiah untuk Naga Paling Menjanjikan atau semacamnya. Aku cuma perlu menunjukkan kalau Toothless pada dasarnya bisa kukendalikan dan ia harus menangkap beberapa ikan." (h. 126)
Perayaan Thor's Day Thursday pun datang. Fishlegs mengenalkan Toothless sebagai Naga Lamunan Ompong kepada Gobber, pelatih mereka. Ujian pun dimulai, Toothless tadinya sulit diminta mengambil ikan karena sakit perut. Tapi karena dikompori oleh Hiccup tentang penghinaan Fireworm kepada Toothless, naga kecil itu pun beranjak menangkap ikan. Sekembalinya Toothless, dia memancing keributan dengan mengejek Fireworm, lalu perkelahian antarnaga tak dapat dihindari dan semua anak dihukum ke pengasingan. Malam itu, badai mengamuk dan pagi harinya, seekor Naga Laut terdampar di tepi pantai. Naga Laut yang berencana menghabisi penghuni Pulau Berk. Bagaimana nasib Hiccup dan teman-teman setelah keputusan pengasingan itu? Mampukan para viking mengalahkan Naga Laut raksasa yang akan memakan mereka? Simak kisah lanjutannya dalam How To Train Your Dragon.
***
Sebelum baca dan koleksi kelima buku yang sudah diterjemahkan, saya sudah pernah menonton filmnya, numpang sama adik kosan. =D Udah lama banget sih, tapi saya masih ingat kalau filmnya sangat menghibur. Melihat kelakuan Toothless yang dodol-dodol gimana gitu. Namun, feel baca buku ini ternyata beda dengan versi film. T_T Saya jauuuh lebih suka filmnya. Waktu baca buku, sekali dua kali saya sempat merasa bosan, meskipun buku ini bisa dihabiskan dalam waktu yang cukup cepat jika dibaca sekaligus.
Di luar perasaan bosan itu, ada beberapa hal yang patut diacungi jempol dari buku ini. Pertama, yang menarik bagi saya adalah, buku ini, alih-alih disebut sebagai karya Cowell, malah disebut sebagai karya Hiccup yang diterjemahkan oleh Cowell. Karena di awal sudah dijelaskan bahwa ini buku Hiccup, saya mengira ceritanya akan ditulis dari sudut pandang Hiccup sebagai pelaku utama. Ternyata, sudut pandang yang dipakai justru sudut pandang orang ketiga, dengan Cowell sebagai penerjemah yang juga menceritakan ulang kisah Hiccup yang bersumber dari memoarnya.
Kedua, buku ini dihiasi berbagai macam ilustrasi dan tulisan yang sengaja ditulis dengan tangan kiri oleh ilustrator agar feel sebagai terjemahan memoar Hiccup benar-benar terasa. Bahkan ada beberapa biodata naga-naga yang mucul dalam buku ini dengan detil seperti data dalam game; ada statistik berupa persenjataan naga, pertahanan, radar, dan lain-lain. Gambar para naga pun ditunjukkan.
Di sini lagi-lagi tokoh utamanya diatur sebagai tokoh yang karakternya tidak heroik sama sekali, bahkan terkenal useless. Tapi ternyata beberapa hal dalam dirinya mampu membalik keadaan menjadi 180 derajat. :)) Dari buku ini kita bisa belajar tentang keberanian dan kegigihan.
Terus mengapa saya merasa bosan? Entahlah, saya juga kurang paham. Tapi menurut saya, kurang bumbu dalam ceritanya.
No comments:
Post a Comment